Sabtu, 08 Oktober 2016

KEAJAIBAN UANG

"Keajaiban" merupakan suatu perkataan yang diakui atau tidak masih memukau banyak orang hingga saat ini. Perkataan tersebut seperti dengan sendirinya mampu menghipnotis hampir setiap orang yang mendengarkannya, dan terutama yang memang mengharapkan-mendambakan kehadirannya hampir setiap saat dalam hidupnya. Tidak tanggung-tanggung seorang profesor doktor yang sudah senior sekali pun ternyata begitu percaya dirinya memberikan "stigma ajaib" misalnya terhadap "kemampuan" Dimas Kanjeng Taat Pribadi mengeluarkan sejumlah uang dari bagian-bagian tubuhnya.
         Dalam kasus Dimas Kanjeng, sesungguhnya stigma keajaiban tidak perlu diberikan kepada Dimas Kanjeng, karena Kepolisian sudah menunjukkan pernan sekitar 3 jubah  yang sangat membantu trik Dimas dalam melancarkan aksi penggandaan. Predikat ajaib lebih pantas dilekatkan pada Sang Profesor Doktor, yang dengan bekal ilmu (politik) yang begitu mapan, dan pengalaman (politisi) bergaul dengan berbagai partai politik karena suka berpindah parpol, di samping bersedia mempercayai kemampuan Dimas, juga mengalokasikan sumber yang tak ternilai untuk menjadi Ketua Yayasan Dimas Kanjeng dan membela sepenuhnya " Sang Multivator" (sang pengganda)
         Dalam Buddhisme sangat sulit untuk menjelaskan makna dari  perkataan keajaiban, bahkan nyaris tidak mungkin. Bagaimana bisa menjelaskan, Buddhisme sendiri seperti tidak mengenal kata keajaiban atau miracle dalam perbendaharaan katanya. Dalam kaitannya dengan "penggandaan", jangankan melipatgandakan sejumlah uang seperti yang selama ini dipercayai mampu dilakukan oleh Dimas, dalam Buddhisme tidak pernah dijumpai adanya sumber-sumber  yang mengemukakan misalnya mengenai kemampuan untuk memperlihatkan diri pada dua tempat yang berbeda pada waktu yang bersamaan atau bentuk-bentuk penggandaan lain.
      Ketiadaan tersebut secara langsung menunjukkan bahwa keinginan-keinginan untuk memiliki atau pun mengambil keuntungan dari kemampuan menggandakan, pada dasarnya  tidak memperoleh tempat dalam Buddhisme. Selain kosakatanya tidak dikenal, bagaimana pun juga kegiatan "menggandakan" akan lebih banyak menghasilkan kepalsuan. Sementara itu kepalsuan merupakan salah bentuk kebohongan dan menurut ajaran kemoralan Buddhis, menghindari kebohongan dalam pengertian tidak berbohong merupakan salah satu bentuk "virati" (penghindaran) untuk memulai sebuah kejujuran.
    

1 komentar:

  1. Happy Luke - ThTopBet
    Happy Luke. Happy 1xbet Luke. happyluke HappyLuke. HappyLuke. HappyLuke. HappyLuke. HappyLuke. 11bet HappyLuke. HappyLuke. HappyLuke. HappyLuke. HappyLuke. HappyLuke. HappyLuke.

    BalasHapus